Salah satu
fungsi Human Resources (HR) adalah
pengembangan karyawan. Pengembangan
karyawan yang dimaksud adalah suatu proses perencanaan dan pengembangan
kompetensi karyawan secara sistematis sesuai dengan jenjang kualifikasi jabatan
didalam organisasi perusahaan.
Model aplikasi
pengembangan karyawan yang diterapkan di perusahaan-perusahaan adalah sistem
manajemen karir (career management system). Sistem manajemen karir adalah suatu rangkaian atau urutan posisi jabatan yang
mungkin akan dipegang seorang karyawan selama masa kerja di suatu
perusahaan. Sistem manajemen karir
bertujuan untuk memberikan dorongan atau keyakinan seseorang untuk mengarahkan
diri (untuk suatu posisi/jabatan) selama perjalanan kehidupan kerjanya.
Karir merupakan salah satu tujuan penting yang ingin dicapai oleh seorang
karyawan. Johanes (2002) dalam bukunya
menuliskan bahwa tujuan
hidup yang dikejar banyak orang adalah sukses dalam kerja & bisnis. Fokus utamanya berupa mendapatkan promosi
jenjang karir di level manajemen dengan imbalan gaji yang besar.
Karir menjadi prioritas utama ketika seorang karyawan mulai merasa
nyaman dalam bekerja di suatu perusahaan.
Kondisi ini adalah ketika seorang karyawan mampu melakukan adaptasi,
produktif, loyal, komitmen, serta adanya kesesuaian pemenuhan hak dan kewajiban
dalam pengupahan
Banyak
faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kesuksesan karir seseorang. Diantaranya seperti kompetensi, kemampuan
skill, produktivitas, motivasi, karakter, sikap kerja, relasi, komitmen dan
loyalitas. Akan
tetapi ketika seseorang yang memiliki kemampuan yang seperti dituliskan
tersebut diatas ternyata menunjukan kinerja yang baik disuatu perusahaan,
sedangkan perusahaan tidak memberikan fasilitas jenjang karir yang sistematis,
tentu saja keadaan seseorang tersebut tidak akan adanya perubahan yang
signifikan dalam peningkatan derajat jabatannya. Berbeda ketika seseorang tersebut bekerja
disuatu perusahaan dengan sistem karir yang sistematis dan kompetitif dari
level bawah sampai level puncak, maka secara otomatis seseorang tersebut akan
merasa terpacu untuk bekerja giat guna meningkatkan derajat kerja yang lebih
baik. Kondisi inilah yang kemudian tidak
membuat seorang karyawan untuk memutuskan pindah dari sebuah perusahaan ke
perusahaan lainnya hanya karena posisi/jabatan yang lebih menjanjikan.
Faktor-faktor internal dalam diri karyawan yang dapat mempengaruhi
pencapaian karir, diantaranya:
- Manajerial Competence
- Fungsional Competence
- Security
- Creativity
- Autonomy and independence
Referensi:
Boulter, Dalziel &
Jackie. (2003). People and Competencies.
Terjemahan. Jakarta: Gramedia.
Johanes, L. (2002). Strategi Sukses
Mengelola Karir Dan Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Utama
Mathis, R. & Jackson,
J. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar