Pentingnya Internalisasi Visi & Misi Perusahaan Kepada Karyawan

Proses pengembangan organisisasi di dalam sebuah perusahaan yang ideal, menurut Robbins (1983) harus memperhatikan faktor budaya organisasi.   Budaya organisasi menjadi nilai penting yang harus diintegrasikan ke dalam masing-masing anggota organisasi dalam mencapai visi dan misi organisasi.  Robbins (1983) menambahkan bahwa sebuah organisasi harus memiliki karakteristik yang dikembangkan di dalam organisasi tersebut dalam pencapaian visi dan misi organisasi. Seperti yang diterapkan di perusahaan-perusahaan yang sudah mengembangkan beberapa nilai-nilai budaya organisasi, diantaranya budaya kerja, budaya disiplin, budaya etika, budaya inovasi, dan budaya belajar.  Nilai –nilai budaya organisasi yang diterapkan oleh masing-masing perusahaan tersebut idealnya harus mampu diinternalisasikan ke dalam diri masing-masing karyawannya agar dapat mengarah terhadap  pencapaian visi & misi perusahaan.  Sehingga efektivitas kinerja SDM menjadi terarah dan optimal.
Permasalahan yang sering saya jumpai  di perusahaan-perusahaan berkembang bahwa  setiap perusahaan memiliki perencanaan terhadap pengembangan bisnis secara terorganisir & terarah, dan berusaha mencapai tujuan dari pengembangan tersebut sesuai dengan arah bisnisnya. Namun proses integrasi visi & misi perusahaan, ke dalam diri karyawan masih kurang optimal.  Dalam hal ini terkait pemahaman dan internalisasi visi & misi organisasi di dalam diri masing-masing karyawan.  Idealnya bahwa organisasi perlu merancang kejelasan sasaran untuk dapat dipahami secara jelas & spesifik serta yang perlu diperhatikan adalah sejauhmana tujuan organisasi tersebut dapat diterima oleh anggota organisasi. Kasus-kasus yang sering terungkap bahwa terdapat karyawan yang tidak mengetahui mengenai visi dan misi perusahaannyaDiantara mereka ada yang  menyebutkan bahwa visi & misi perusahaan dibuat oleh manajemen pimpinan perusahaan.  Karyawan yang kurang paham mengenai visi dan misi perusahaan, biasanya hanya cenderung pernah membaca di company profile perusahaan dan pernah mendengarnya pada saat meeting bersama direksi. Kemudian untuk beberapa karyawan yang tidak mengetahui visi dan misi perusahaan pada umumnya mereka adalah kalangan karyawan level bawah, yang semata-mata bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup bukan untuk mengembangkan perusahaan

Oleh karena itu, pentingnya proses internalisasi visi dan misi perusahaan ke dalam diri karyawan sangat dibutuhkan.  Proses internalisasi dapat dilakukan dengan menanamkan kembali pola pikir kerja yang sejalan dengan nilai budaya organisasi yang mengarah pada pencapaian visi dan misi.  Seluruh elemen organisasi perlu menyadari bersama pentingnya filosofi yang dibangun dibalik visi dan misi perusahaan.  Hal tersebut secara psikologis dapat menumbuhkan insight positif atas internalisasi visi dan misi perusahaan.  Proses internalisasi dapat dioptimalkan melalui visual (campaign), morning meeting, HR Socialiation, komunikasi struktural dan fungsional, lembaga  bipartite, atau model rewarding maupun punishment.

Referensi:
Robbins, S. (1983)  Organizational Behavior. Second Edition. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall, Inc.