Belajar Merancang Kompetensi Jabatan


Kita sering mendengar istilah kata kompetensi dalam dunia kerja.  Terlebih kaitannya didalam human resources management system.  
Kompetensi menjadi unsur penting dalam konsep pengembangan SDM.  Kompetensi berkaitan dengan pengetahuan, ketrampilan serta perilaku apa yang perlu dimiliki oleh karyawan di masing-masing jabatannya.  Idealnya pada masing-masing level jabatan didalam organisasi harus memiliki standar kompetensi.

Perlunya kebutuhan standar kompetensi dalam  pekerjaan adalah berupa ukuran kemampuan atau skill yang harus dimiliki oleh karyawan sesuai dengan uraian deskripsi pekerjaannya.  Ukuran kompetensi tersebut sangat penting yang nantinya dapat berpengaruh pada kebutuhan pengembangan SDM mencakup  promosi, kebutuhan pelatihan, standar seleksi, penilaian kinerja serta sistem reward.  Sistem kompetensi menjadi kebutuhan mendasar bagi manajemen dalam pengarahan dan pengembangan karyawan.  Ditambahkan pula dengan adanya kebutuhan untuk penyusunan sistem kompetensi maka manajemen dapat menentukan standar kriteria untuk proses seleksi dan penilaian kerja.

Boulter dkk (2003) mendefinisikan kompetensi sebagai suatu karakteristik dasar dari seseorang yang memungkinnya memberikan kinerja unggul dalam pekerjaan, peran, atau situasi tertentu.  Kompetensi merupakan dimensi yang dapat dijadikan indikator dalam efektifitas kinerja seseorang didalam organisasi.  Spencer dan Spencer (1993) mendefinisikan kompetensi sebagai “an underlying characteristic's of an individual which is causally related to criterion-referenced effective and or superior performance in job or situation"Underlying characteristic bermakna kompetensi adalah suatu bagian kepribadian seseorang yang cukup dalam dan relatif menetap serta dapat memprediksi perilaku dalam beragam situasi dan tugas-tugas jabatan. Casually related berarti bahwa sebuah kompetensi menyebabkan atau memprediksi perilaku atau kinerja seseorang

Mathis dan Jackson (2000) menuliskan bahwa salah satu faktor penting dalam sistem manajemen sumber daya manusia agar dapat membangun sistem yang sesuai untuk mencapai kinerja perusahaan, dibutuhkan core kompetensi jabatan dan karyawannya.  Sistem kompetensi merupakan substansi penting dalam kerangka dasar HR (Human Resources).  Hal ini menjadi tolak ukur dasar dalam sistem seleksi, promosi, dan penilaian kinerja, serta perencanaan dan keefektifan pelatihan karyawan.  Dengan adanya model kompetensi akan membantu peran fungsi dari pengembangan SDM yang terarah dalam peningkatan performa organisasi. 

Spencer dan Spencer (1993) menguraikan 5 (lima) karakteristik kompetensi untuk dapat dijadikan model mencakup:  
  1. Motives, yaitu karakteristik tentang suatu hal atau keinginan yang menyebabkan suatu tindakan.  Dicontohkan seperti dorongan berprestasi yang merupakan motivasi seseorang secara konsisten sebagai serangkaian tantangan.
  2. Traits, yaitu karakteristik fisik, psikis, dapat berupa respon tehadap situasi atau informasi.  Dicontohkan kontrol diri terhadap emosi.
  3. Self-Concept, yaitu sikap individu, nilai-nilai, atau gambaran diri.  Dicontohkan kepercayaan diri menggambarkan keyakinan diri seseorang bahwa dia dapat melakukan untuk berbagai situasi.
  4. Knowledge, yaitu berupa informasi yang dimiliki seseorang secara khusus di dalam bidang tertentu.
  5. Skill, yaitu kemampuan yang ditunjukan untuk performa tugas baik fisik maupun mental.


Model kompetensi didalam sebuah organisasi, dirancang sebagai suatu rangkaian kompetensi yang penting bagi kinerja yang superior dari sebuah pekerjaan atau sekelompok pekerjaan atau jabatan pekerjaan. Model kompetensi ini memberikan sebuah peta yang membantu seseorang memahami cara terbaik dalam mencapai keberhasilan dalam suatu pekerjaan atau jabatan tertentu atau memahami cara mengatasi suatu situasi tertentu.

Perancangan model kompetensi dapat dilakukan secara metodologis menggunakan metode asesmen yang valid.  Boulter dkk (2003) menguraikan 6 (enam) tahapan dalam mendefinisikan (perancangan) model kompetensi untuk pekerjaan tertentu, diantaranya:
1.      Menjelaskan kriteria kinerja
2.      Mengidentifikasikan orang-orang untuk sampel-sampel kriteria
3.      Mengumpulkan data melalui metode asesmen
4.      Menganalisis data dan mendefinisikan kompetensi-kompetensi
5.      Mensahkan model
6.      Mendesain aplikasi-aplikasinya.



contoh perancangan kompetensi














Referensi
Boulter, Dalziel & Jackie. (2003).  People and Competencies.  Terjemahan.   Jakarta: Gramedia.
Mathis, R. & Jackson, J. (2000).  Manajemen Sumber Daya Manusia.  Jakarta: Salemba Empat.
Spencer, L. & Spencer, S.  (1993). Competence At Work.  Canada: John Wiley & Sons, Inc.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar