Salah
satu implementasi program dari Knowledge
Management (KM) adalah melakukan proses transfer
knowledge. Transfer knowledge adalah
suatu proses mentransfer pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki antara orang
yang satu dengan orang lainnya dengan tujuan memperkaya tujuan pembelajaran. Proses upaya pembelajaran tersebut dengan
cara pendistribusian pengetahuan berdasarkan hasil wawasan dan pengalaman yang
diterapkan beserta pemanfaatan
pengetahuan tersebut untuk perolehan hasil kerja yang telah teruji optimal dengan tujuan yang jelas. Tujuan yang dimaksud adalah meningkatkan pengetahuan dari yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu, tidak paham menjadi lebih memahami.
Transfer knowledge dapat dilakukan oleh siapa saja asalkan orang
tersebut memiliki pengetahuan dan kemampuan yang dapat dibagikan kepada orang
lain. Dalam konsep people development strategic idealnya proses transfer knowledge dilakukan oleh orang-orang yang level senior
yang termasuk dalam high performance
di jabatannya. Karyawan high performance tentu saja akan dapat
bercerita banyak mengenai pengalaman langsung dalam menerapkan pengetahuan yang
dimilikinya dalam menyelesaikan target pekerjaannya.
Proses transfer knowledge untuk technical erection tower SUTT transmisi line-2016_MFG |
Prinsip
dasar dalam melakukan proses transfer
knowledge adalah motivasi instrinsik yang dimiliki adanya keinginan untuk “membagi”. Dari pengalaman di bidang Human Capital Management terungkap bahwa efektivitas pendistribusian
pengetahuan agar dapat diterima baik oleh orang lain, maka orang pertama harus
memiliki semangat berbagi. Sehingga
karyawan tersebut secara tidak sadar akan memerankan sebagai seorang guru atau
seorang mentor ataupun seorang pembimbing/pengarah dengan tujuan agar orang
lain minimal dapat menjadi seperti dirinya ataupun melebihi dirinya kelak.
Melakukan
transfer knowledge tidak harus membutuhkan
ruangan khusus seperti pada saat pelatihan pada umumnya, karena bisa dilakukan
dimana saja dengan situasi yang belajar yang fleksibel dan situasional. Hal ini justru memberikan keuntungan
tersendiri bagi orang-orang teknik dilapangan yang biasanya “canggung” ataupun
tidak terbiasa dengan suasana pembelajaran di kelas sebagai trainer. Jika situasinya dikelas maka orang-orang
teknis yang tidak terbiasa akan terlihat lebih kaku dalam memberikan materi
presentasi maupun pelajaran secara tekstual.
Namun apabila orang-orang teknis dapat berbagi di lapangannya maka
mereka akan terlihat “asyik” dengan pengalaman.
Iya sampai tidak disadari mereka bercerita sambil memperagakan dengan
menunjukkan alat-alat yang dimilikinya.
Melakukan demo pekerjaan secara berulang-ulang dan dapat meyakinkan
bahwa apa yang dilakukan itu sudag pernah dia lakukan dan bangga dengan
keberhasilannya. Dalam proses transfer knowledge di lapangan bagi
orang teknik akan merasa lebih fleksibel karena memang itulah dunia
sehari-harinya. Dan mereka akan merasa
senang apabila terdapat orang lain yang datang untuk belajar secara langsung (direct learning).
Sekarang
anda tinggal pilih dimana untuk dapat berbagi pengetahuan dan pemahaman yang
dimiliki untuk orang lain? Mau di dalam kelas atau di luar kelas (area kerja)
tingga kita mantapkan niat untuk mengembangkan orang lebih baik. Jika anda sudah melakukan transfer knowledge kepada orang lain
secara terus menerus, maka tahapan selanjutnya dalam knowledge management adalah standarkan materi yang telah anda
sampaikan dalam modul materi pembelajaran, sehingga orang lain dapat membaca
hasil karya dari pengetahuan dan pemahaman yang anda miliki. Sehingga ilmu anda
akan bermanfaat untuk orang banyak yang membacanya.
Sangat membantu menambah wawasan untuk diterapkan
BalasHapus